Minggu, 06 November 2016



Soal tugas mata kuliah Budaya Organisasi !
1.      Lima budaya luar yang baik di kembangkan di Indonesia!
2.      Lima budaya luar yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia!
3.      Langkah-langkah mengantisipasi tentang budaya yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia!

Jawaban:
1.      Budaya yang cocok dikembangkan di negara kita:
*      Hidup Hemat (Negara Jepang)
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Pada jam 19.30 orang Jepang ramai belanja di supermarket, karena sudah menjadi hal biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
*      Budaya Baca (Amerika Serikat)
Saat di transportasi umum, hampir selalu melihat orang-orang membaca buku baik itu paper book maupun e-book. Daya baca masyarakatnya tinggi.
*      Sering Berjalan Kaki (Negara Perancis)
Kota di Perancis didesain sehingga penduduknya bisa memenuhi keperluan (seperti berbelanja) hanya dengan berjalan kaki. Ini baik untuk membakar kalori atau sekedar hanya untuk refreshing. Ini merupakan tradisi yang masih tetap terpelihara, orang Perancis jarang menggunakan kendaraan bermotor, mereka lebih suka berjalan kaki..
*      Tepat Waktu/sesuai janji (Korea Selatan)
Hal positif lain yang diamati dari masyarakat Korea Selatan adalah masalah ketepatan waktu. Jika memiliki janji, mereka akan datang sesuai yang dijanjikan. Berbeda kondisinya dengan Negara kita, dimana sesorang membuat janji untuk bertemu malah yang biasa terjadi jam karet atau tak tepat pada waktu yang ditentukan.
*      Disiplin Antri (Jepang)
Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu pemudi dibelakangnya dengan memotong jalur ditengah jalan raya. Orang jepang sangat loyal terhadap peraturan, termasuk untuk urusan mengantri. Antri sudah menjadi budaya disiplinnya orang-orang Jepang. Mereka tidak akan menerobos antrian apapun yang terjadi. Kalau kalian coba bertanya kepada mereka selalu taat kepada setiap aturan, maka jawabannya akan sederhana, karena itu adalah aturan titik.


2.      Budaya yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia:
*      korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Pertama kita patut bersyukur dengan dibentuknya KPK. Kita mulai bisa melihat dan merasakan adanya upaya serius dalam membongkar kasus-kasus korupsi, kolusi yang selama ini terus ditutup-tutupi dan menghukum para pelakunya yang umumnya adalah para pejabat pemerintah.
Berbuat korupsi sama juga dengan membunuh bangsa. Negara manapun tidak akan pernah sejahtera jika pejabat2nya telah terbiasa melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Pejabat2 korup di suatu negara bisa diibaratkan seperti tumor ganas dalam tubuh manusia, kalau tumor itu tidak dibuang maka selamanya hidup manusia itu akan terus meradang dan kesakitan.
*      Selalu ingin memperoleh sesuatu dengan cara Instan.
Bisa dibilang orang-orang yang selalu memakai cara-cara instan dalam mencapai tujuan atau mendapat apa yang diinginkan adalah orang-orang pemalas karena tidak mau berkeringat, tidak kreatif karena tidak mau berfikir, pengecut karena tidak berani menerima tantangan. Orang-orang seperti ini tidaklah layak untuk memikul tugas dan menerima tanggung jawab apapun. Mungkin saja sebagian besar dari masyarakat kita ini lebih memilih cara-cara instan sehingga munculah yang namanya Dimas Kanjeng dengan menggandakan uang tanpa haru kerja keras.
*      Mendahulukan keuntungan pribadi daripada kepentingan bangsa dan negara.
« Asal aku dapat keuntungan besar, apapun akan aku lakukan. Mau mereka jungkir balik kek mau mampus kek aku tidak peduli ».
Mungkin begitulah kira-kira pemikiran orang-orang yang tidak lagi mempedulikan bangsa dan negaranya. Orang-orang seperti ini akan menempuh segala cara untuk mendapat keuntungan pribadi. Mereka tidak lagi segan-segan menipu dan mengakali rakyatnya sendiri. Jika orang-orang yang bermental seperti ini berpolitik maka dia akan melakukan politik-politik kotor seperti jual beli suara, politik dagang sapi dll. Orang-orang seperti ini juga rela merusak negara sendiri dan menjajah bangsa sendiri demi kekayaan pribadi. Selama orang-orang bermental seperti ini masih bercokol di bumi kita ini, maka selama itu pula kita akan melihat tindakan-tindakan dan politik yang tidak bermoral, tidak peduli dan pengrusakan secara membabi buta di segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dan juga kerusakan pada alam lingkungan yang menjadi sumber penghidupan.
*      Kebiasaan berhutang dan membeli cara mengkredit.
Ternyata kebiasaan ini tidak hanya membudaya pada level masyarakat biasa, namun juga menjadi budaya di level elit dan para pemimpin negara.
Berhutang membuat kita terikat dan tidak lagi bebas. Apalagi berhutang dengan harus menandatangani sejumlah persyaratan-persyaratan sebagaimana yang pernah kita lakukan dengan IMF yang ternyata lebih banyak mudhorat(kerugian) dari pada manfaatnya.

*      Kebiasaan tidak disiplin dan melanggar hukum dan praturan.
Sudah banyak sekali contoh membuktikan bahwa orang-orang yang berhasil sukses adalah orang-orang yang selalu mentaati disiplin dan peraturan. Baik itu peraturan yang dibuat untuk diri sendiri atau peraturan Agama dan peraturan Negara. Ingatlah satu negara bisa makmur bila rakyatnya memiliki budaya berdisiplin yang tinggi. Lihat saja seperti Jepang, Korea Singapore dll.
Sementara di Indonesia sepertinya Tidak-berdisiplin dan melanggar hukum dan peraturan sudah jadi budaya kita. Sepertinya peraturan sengaja dibuat untuk dilanggar. Memang ada benarnya semboyan yang mengatakan “Bukan peraturan namanya kalau tidak dilanggar” Tapi kalau terus menerus melanggar peraturan itu namanya salah kaprah. Dari hal-hal kecil seperti memungut pajak dari orang-orang pedagang kaki lima, menerima uang dalam kasus Tilang menilang, sampai hal-hal berskala besar.
Kalau kita benar-benar mau melihat negara ini aman, nyaman indah, makmur, dan sentosa, maka biasakanlah berdisiplin dan mentaati segala hukum dan peraturan, baik itu peraturan yang dibuat negara ataupun peraturan agama, termasuk juga peraturan yang menyangkut ketertiban umum, pemukiman dan kelestarian alam lingkungan dll.


3.      Langkah-langkah mengantisipasi tentang budaya yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia.
*      Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b.    Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c.    Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
*      Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
*      Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia.
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
*      Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
*      Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa nafsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan.  Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya.  Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja.


DAFTAR PUSTAKA


Afriana, Dwi Annisa,2012 Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing. Blogger, Jakarta.


Minggu, 30 Oktober 2016

(LENGKAP) IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT



TUGAS KELOMPOK
“IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH”



KELOMPOK : III
NAMA KELOMPOK : - Salsa Nabila Mutia Hatta
                                      -  Indasari
                                      -  Sinar
                                      -  Leni Marlina
ILMU ADMINISTRASI NEGARA (IAN)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016




BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
 Pengetahuan tentang agama mulai luntur dari kalangan umat islam sendiri, khusunya kaum muda. Mereka yang mengaku islam, justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam, asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam rukun iman.
Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut:
1.      Iman kepada Allah
2.      Iman kepada Malaikat Allah
3.      Iman kepada Kitab Allah
4.      Iman kepada Rasul Allah
5.      Iman kepada Hari Kiamat
6.      Iman kepada Qadha dan Qadar

B.     Rumusan Masalah
·         Apakah Pengertian Malaikat?
·         Apa Saja Macam-Macam Malaikat?
·         Bagaimana Tugas-Tugas Malaikat?
C.     Tujuan Penulisan
·         Untuk Mengetahui Pengertian Malaikat
·         Untuk Mengetahui Macam-Macam Malaikat
·         Untuk Mengetahui Tugas-Tugas Malaikat


BAB 2
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Malaikat
Menurut bahasa مَلاَئِكَةٌ bentuk jama’ dari مَلَكٌ ”. Konon malaikat berasal dari kata أَلُوْكَةُ (risalah) atau menyampaikan pesan, dan ada yang menyatakan dari لأَكَ (mengutus) dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya.
Adapun menurut istilah, ialah salah satu jenis mahluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-Anbiya’:19-20). Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama (Q.S. al-Baqarah:30).
Allah telah menciptakan sejenis mahluk ghaib, yaitu malaikat di samping mahluk lainnya. Sebagai mahluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Malaikat adalah hamba Allah yang mulia (Q.S. Al-Anbiya’:26). Malaikat dibekali akal tetapi tidak mempunyai nafsu, oleh karena itu senantiasa menyembah kepada Allah patuh atas segala perintah-Nya dan tidak pernah durhaka kepada-Nya (Q.S. Al-Anbiya’:27). Atas dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat bersedia sujud kepada manusia. Hal ini berbeda dengan iblis yang terbuat dari nar (api) yang menentang perintah bersujud tersebut. Dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34 yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: “sujudlah kamu kepada Adam!,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan orang yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah : 34)

Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukan sujud memperhambakan diri. Karena sujud memperhambakan diri hanya kepada Allah.
Malaikat diberi tugas-tugas yang ada hubugannya dengan wahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada Allah swt. Secara terus menerus.
Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan mahluk lainnya. Percaya kepada adanya malaikat terdapat dalam enam rukun iman yaitu pada rukun iman kedua. Yaitu iman kepada malaikat Allah. Iman kepada malaikat, artinya percaya bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang senantiasa patuh pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Beriman kepada malaikat hukumnya wajib bagi setiap orang islam (fardlu ‘ain). Orang islam yang tidak mengimani adanya malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-orang yang mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits (Q.S. Al-Baqarah:285). Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang qath’iy (pasti), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’(kesepakat para ulama) umat islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi kebenaran al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan izin Allah sewaktu-waktu dapat menjelma ke alam dunia, sebagaimana pernah terjadi pada zaman rasul dahulu.
Tanda-tanda beriman pada malaikat ada yang berupa sikap mental yakni pikiran dan perasaan, ada pula yang berupa sikap lahir yaitu ucapan dan perbuatan. Tanda-tanda beriman yang berupa sikap mental itu bersifat abstrak, tidak dapat diketahui dengan pancaindra dan yang mengetahuinya individu itu sendiri dan Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata (syahadah).
Mengacu kepada ajaran-ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanda-tanda beriman kepada malaikat yang berupa sikap mental itu seperti:
1.    Meyakini dalam hati bahwa malaikat adalah mahluk yang lebih dulu diciptakan Allah daripada manusia, diciptakan dari nur atau cahaya. Tempat tinggal tetap malaikat adalah di langit, dan dalam rangka melaksanakan perintah Allah setiap saat mereka turun ke bumi(Q.S. Maryam:64).
2.    Meyakini dalam hati bahwa malaikat bersifat ghaib, tidak dapat dilihat oleh manusia biasa, senantiasa mentaati perintah Allah dan tidak pernah mendurhakai-Nya, tidak berjenis laki-laki ataupun wanita, tidak memiliki hawa nafsu dan tidak beranak atau diperanakkan, tidak membutuhkan makanan dan segala apa yang bermateri, para malaikat tidak akan mengalami kematian sebelum datang hari kiamat, para malaikat hanya bisa mengerjakan apa yang hanya diperintahkan oleh Allah, tidak memiliki inisiatif untuk berbuat lain, dan para malaikat itu diciptakan Allah untuk tugas-tugas tertentu(Q.S An-Nur:50 dan Q.S. At-Tahrim:6).
3.    Meyakini bahwa tugas malaikat itu bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan alam ruhani dan ada pula yang berhubungan dengan alam dunia, khususnya umat manusia.
4.    Meyakini bahwa orang-orang beriman dan beramal shaleh itu kedudukannya lebih tinggi dari pada para malaikat. Karena ilmu para manusia lebih tinggi daripada para malaikat (Q.S. Al-Baqarah:30-34).
Mengenai tanda-tanda beriman kepada para malaikat yang berupa sikap lahir, yaitu ucapan dan perbuatan,antara lain:
1.    Pernyataan lisan bahwa ia percaya kepada adanya malaikat dan sifat-sifatnya sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an dan Hadits.
2.    Melakukan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan beriman kepada malaikat.
Contoh perilaku beriman kepada para malaikat:
·         Selalu berkata yang baik-baik dan kalau tidak bisa lebih baik diam (H.R. Bukhari dan Muslim).
·         Perilakunya senantiasa mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan orang lain.
·         Perilaku orang beriman dan orang beriman lainnya akan saling membantu dan menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah (H.R. Muslim).
·         Kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur kepada Allah dengan cara memelihara dan meningkatkan takwa. Sedangkan kalau berada pada situasi susah, ia akan bersabar, tidak gelisah dan berkeluh kesah dan tetap bertakwa kepada Allah.
·         Malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatannya selalu dicatat malaikat.
Ø  Malaikat mempunyai ciri-ciri diantaranya:
1. Mereka adalah mahluk yang selalu takut dan patuh kepada Allah.
2. Mereka adalah mahluk yang tidak pernah berbuat dosa dan bermaksiat.
3. Mereka dalah mahluk yang tidak pernah sombong dan selalu bertasbih kepada Allah.
Ø  Ibadah Para Malaikat
Para malaikat diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menaati perintah Allah. Dalam ibadahnya tidak dikenal istilah patah semangat. Ibadah-ibadah yang dilakukan oleh para malaikat adalah:
a.      Senantiasa membaca tasbih sebagai dzikir paling agung yang dikerjakan para malikat secara terus menerus.
b.      Malaikat melakukan shalat.
c.      Melaksankan ibadah haji. Malaikat memiliki ka’bah khusus di langit ketujuh yang dengannya mereka menjalankan ibadah haji. Allah menamainya dengan Baitul Ma’mur.
d.      Sangat takut kepada Allah. Pengetahuan yang mendalam terhadap Allah menyebabkan rasa takut mereka kepada Allah sangat  besar.
Ø  Rasa Malu dan Disiplin Para Malaikat
Di samping rasa malu, para malaikat pun memiliki kedisiplinan tinggi dan teratur dalam berbagai perkara. Pada hari kiamat  para malaikat akan berbaris dengan teratur. Kita pun dapat melihat kedisiplinan malaikat melalui hadist Isra’ Mi’raj. Di dalam hadist tersebut  disebutkan bahwa malaikat Jibril tidak  diizinkan masuk di setiap pintu langit sebelum di tanya dengan beberapa pertanyaan.
Ø  Kepercayaan Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam
Wujud malaikat diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui mengingkarinya, meskipun cara penetapannya berbeda-beda antara pengikut para Nabi dan yang lainnya.
Orang-orang musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan Allah –Subhanallah (Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan menjelaskan tentang ketidaktahuan mereka dalam (Q.S. Ash-Shaffat:150-152).

B.     Macam-Macam Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra putri Allah dan bukan pula putra putri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing di alam ini. Mereka juga bermacam-macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus.
Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya (Q.S. Al-Mudatsir:31). Mereka memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama malaikat yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:
1.    Malaikat Jibril
2.    Malaikat Mikail
3.    Malaikat Israfil
4.    Malaikat Izrail
5.    Malaikat Raqib dan Atid
6.    Malaikat Munkar dan Nakir
7.    Malaikat Malik
8.    Malaikat Ridwan.
 
C.      Tugas-Tugas Malaikat.
Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang diungkapakan dalam Alquan dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan memberikan pengaruh kejiwaan yang cukup besar, seperti kejujuran, ketabahan, dan keberanian. Adapun tugas-tugas malaikat sebagaimana di jelaskan dalam Alquran. Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1.    Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad saw. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2.    Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan, minuman, dan menurunkan hujan.
3.    Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hari kebangkitan (Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4.    Malaikat Izrail: malaikat maut, bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup lainnya.
5.    Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang buruk (Q.S. Qaf: 16-18).
6.    Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap manusia, di alam kubur.
7.    Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8.    Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surga (Q.S. Ar-Ra’d:23-24).
Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:
1.    Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya.
2.    Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3.    Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin.
4.    Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5.    Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6.    Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7.    Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8.    Malaikat ada yang bertugas memberi salam dan keselamatan kepada ahli surga.
Ø  Tugas Malaikat bagi Manusia pada Umumnya
Malaikat mengawasi dan memberikan perhatian pada manusia ketika diciptakan, memelihara manusia ketika dilahirkan, serta mengambil ruh manusia ketika ajal datang. Malaikat pun bertugas membawa wahyu dari Allah bagi manusia.
Tugas lain yang diemban malaikat adalah menjadi pendaming manusia. Hadits yang terdapat pada shahih muslim telah mempertegas hal itu. Dapat dikatakan bahwa malaikat yang menjadi pendamping manusia itu adalah malaikat yang ditugaskan untuk memelihara amal manusia. Sementara itu dua pendamping manusia yang terdiri atas jin dan malaikat senantiasa berada dalam kondisi bertentangan. Jin mengajak manusia untuk berbuat jahat, sedangkat malaikat mengajak manusia untuk berbuat kebaikan. Siapapun yang mmemperoleh bisikan malaikat harus bersyukur dan memuji Allah. Jika yang diperolehnya adalah bisikan syaitan, secepatnya dia harus berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.
Lain halnya dengan malaikat Jibril, setiap malam bulan Ramadhan, biasa mendatangi Rasulullah saw, untuk bertadarus Al-qur’an. Tugas lain yang diemban oleh malaikat adalah mengawasi amal perbuatan manusia.

Ø  Tugas Malaikat Bagi Orang Beriman
Salah satu syarat seseorang dikatakn beriman adalah keimanan kepada malaikat yang mulia. Tugas yang dibebankan Allah kepada malikat untuk kepentingan manusia, adalah meniupkan ruh kepada janin, baik itu manusia beriman maaupun kafir, memelihara seluruh manusia, menyampaikan wahyu, mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia serta mencabut ruh manusia atas perintaah Allah. Malaikat pun memiliki tugas khusus terhadap orang-oraang beriman, yaitu:
a.    Memberikan kecintaan kepada orang-orang beriman
b.    Meluruskan jalan kehidupan orang-orang yang beriman
c.    Membacakan shalawat bagi orang-orang yang melakukaan hal-hal berikut ini:
1.    Mengajarkan kebaikan kepada orang lain;
2.    Mengimami shalat di masjid;
3.    Shalat pada shaf pertama;
4.    Tidak lansung beranjak dari tempat shalat;
5.    Merapatkan (mengisi) shaf yang kosong ketika shalat;
6.    Makan sahur untuk puasa;
7.    Membaca shalawat untuk Rasululah saw; serta
8.    Menjenguk orang yang sakit.
d.   Mengamini doa-doa orang yang beriman
e.    Membacakan isighfar atau permohonan ampunan Allah bagi orang-orang yang beriman
f.     Menghadiri majelis ilmu dan dzikir, serta menaungi orang-orang beriman yang berada di majelis tersebut dengan sayap-sayapnya
g.    Mencatat pahala bagi orang yang melaksanakan shalat jum’at
h.    Melakukan pergiliran dalam tugas
i.      Turun di tempat yang di  dalamnya terdapat pembacaan Al-Qur’an
j.      Menyampaikan salam dari ummat untuk Rasul
k.    Memasuki barisan orang-orang beriman ketika berperang dalam meneguhkan jiwa mereka
l.      Memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman
m.  Memelihara atau melindungi Rasulullah saw
n.    Memelihara orang beriman yang shaleh dan senantiasa meneguhkan pendirian mereka
o.    Melayat jenazah orang shaleh
p.    Menaungi orang yang mati syahid dengan sayapnya
q.    Melindungi Mekkah dan Madinah dari dajjal
r.     Mengucapkan amin ketika orang muslim mengucapkan amin dan itu menambah pahala bagi seseorang yang mengucapkan amin
s.     Menghibur orang beriman ketika mereka berada dalam ketakutan.

Ø  Penerapan Iman Kepada Malaikat Allah
1.      Gemar shalat berjamah, karena ada keyakina bahwa malaikat selalu menghadiri shalat berjamaah (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai).
2.      Gemar beramal seperti menyantuni anak yatim, terlantar dan mmberi bantuan harta kepada para fakir miskin. Hal ini disebabkan antara lain adanya keyakinan bahwa malaikat selalu mendoakan orang yang berperilaku dermawan, agar harta yang dibelanjakan di jalan Allah itu menjadi berkah (H.R. Muslim).
3.      Gemar menuntut ilmu, lalu mengajarkannya kepada orang lain (H.R. Abu Daud dan Turmuzi).
4.      Gemar membaca Al-Qur’an. Karena ketika Al Qur’an dibacakan, malaikat akan hadir dan mendengarkan.
Ø  Kita telah mengetahui tugas, pekerjaan, dan keutamaan malikat sehingga sebagai seorang mukminn, kita wajib melakukan hal-hal berikut ini:
a.    Menghindari perbuatan maksiat dan dosa-dosa yang dapat menyakiti dan mengecewakan hati malaikat
b.    Menjauhi hal-hal yang dibenci oleh ppara mmalaikt dan juga dibenci oleh manusia Karena malaikat akan merasa terganggu akibat hal—hal yang mengganggu manusia.
c.    Tidak meludah ke sebelah kanan ketika shalat.
d.   Mencintai dan menghormati mereka dengan tidak membeda-bedakan mereka seperti  yang dilakukan oleh oorang yahudi.
Ø  Hikmah Beriman pada Malaikat
1.      Lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah yang menciptakan dan menugaskan para malaikat tersebut.
2.      Lebih bersyukur kepada Allah atas perhatian dan perlindungan Allah terhadap hamba-Nya dengan menugaskan para mlaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hamba-Nya.
3.      Berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi segala kemaksiatan serta senantiasa ingat kepada Allah sebab para malaikat mencatat dan mengawasi amal perbuatan manusia (Q.S. Al-Infithar:10-12).
4.      Tidak berperilaku sombong, sebab para malaikat tidak memiliki watak sombong (Q.S. An-Nahl: 49).
5.      Selalu teringat akan balasan Allah ketika malaikat mencabut nyawa (Q.S. Muhammad:27).

 















BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Pengertian Malaikat
Menurut bahasa “ مَلاَئِكَةٌ ” bentuk jama’ dari “مَلَكٌ ”. Konon malaikat berasal dari kata “أَلُوْكَةُ ” (risalah) atau menyampaikan pesan, dan ada yang menyatakan dari “ لأَكَ ” (mengutus) dan ada pula yang berpendapat selain dari keduanya.
Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis mahluk Allah yang ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-Anbiya’:19-20). Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah.
2.    Macam-Macam Malaikat
·      Malaikat Jibril
·      Malaikat Mikail
·      Malaikat Israfil
·      Malaikat Izrail
·      Malaikat Raqib dan Atid
·      Malaikat Munkar dan Nakir
·      Malaikat Malik
·      Malaikat Ridwan
3.    Tugas-Tugas Malaikat
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1.      Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2.      Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan, minuman, dan menurunkan hujan.
3.      Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan (Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4.      Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup lainnya.
5.      Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
6.      Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap manusia, di alam kubur.
7.      Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8.      Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra’d:23-24).
Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:
1.      Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya.
2.      Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3.      Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin.
4.      Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5.      Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6.      Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7.      Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8.      Malaikat ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli surga.

B.         Saran
Dengan makalah ini diharapkan masyarakat islam khususnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk beluk malaikat Allah baik pengertian, macam-macam, tugas-tugas, serta lebih meningkatkan kadar keimanan kita kepada malaikat Allah.
1.      Kepada penulis selanjutnya diharapkan dapat mencari referensi yang lebih banyak lagi mengenai malaikat Allah.
2.      Marilah kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap enam rukun iman yang ada untuk kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di kandung badan agar kita selamat dunia dan akhirat.