Soal tugas mata kuliah Budaya
Organisasi !
1.
Lima
budaya luar yang baik di kembangkan di Indonesia!
2.
Lima
budaya luar yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia!
3.
Langkah-langkah
mengantisipasi tentang budaya yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia!
Jawaban:
1.
Budaya
yang cocok dikembangkan di negara kita:

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap
anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Pada
jam 19.30 orang Jepang ramai belanja di supermarket, karena sudah menjadi hal
biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada
waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket
di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

Saat di transportasi umum, hampir selalu melihat orang-orang
membaca buku baik itu paper book maupun e-book. Daya baca masyarakatnya tinggi.

Kota di Perancis didesain sehingga penduduknya bisa memenuhi
keperluan (seperti berbelanja) hanya dengan berjalan kaki. Ini baik untuk
membakar kalori atau sekedar hanya untuk refreshing. Ini merupakan tradisi yang
masih tetap terpelihara, orang Perancis jarang menggunakan kendaraan bermotor,
mereka lebih suka berjalan kaki..

Hal positif lain yang diamati dari masyarakat Korea Selatan adalah
masalah ketepatan waktu. Jika memiliki janji, mereka akan datang sesuai yang
dijanjikan. Berbeda kondisinya dengan Negara kita, dimana sesorang membuat
janji untuk bertemu malah yang biasa terjadi jam karet atau tak tepat pada
waktu yang ditentukan.

Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada
mengganggu pemudi dibelakangnya dengan memotong jalur ditengah jalan raya.
Orang jepang sangat loyal terhadap peraturan, termasuk untuk urusan mengantri.
Antri sudah menjadi budaya disiplinnya orang-orang Jepang. Mereka tidak akan
menerobos antrian apapun yang terjadi. Kalau kalian coba bertanya kepada mereka
selalu taat kepada setiap aturan, maka jawabannya akan sederhana, karena itu
adalah aturan titik.
2.
Budaya
yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia:

Pertama kita patut bersyukur dengan dibentuknya KPK. Kita mulai
bisa melihat dan merasakan adanya upaya serius dalam membongkar kasus-kasus
korupsi, kolusi yang selama ini terus ditutup-tutupi dan menghukum para
pelakunya yang umumnya adalah para pejabat pemerintah.
Berbuat korupsi sama juga dengan membunuh bangsa. Negara manapun
tidak akan pernah sejahtera jika pejabat2nya telah terbiasa melakukan korupsi,
kolusi dan nepotisme. Pejabat2 korup di suatu negara bisa diibaratkan seperti
tumor ganas dalam tubuh manusia, kalau tumor itu tidak dibuang maka selamanya hidup
manusia itu akan terus meradang dan kesakitan.

Bisa dibilang orang-orang yang selalu memakai cara-cara instan
dalam mencapai tujuan atau mendapat apa yang diinginkan adalah orang-orang
pemalas karena tidak mau berkeringat, tidak kreatif karena tidak mau berfikir,
pengecut karena tidak berani menerima tantangan. Orang-orang seperti ini
tidaklah layak untuk memikul tugas dan menerima tanggung jawab apapun. Mungkin
saja sebagian besar dari masyarakat kita ini lebih memilih cara-cara instan
sehingga munculah yang namanya Dimas Kanjeng dengan menggandakan uang
tanpa haru kerja keras.

« Asal aku dapat keuntungan besar, apapun akan aku lakukan. Mau
mereka jungkir balik kek mau mampus kek aku tidak peduli ».
Mungkin begitulah kira-kira pemikiran orang-orang yang tidak lagi
mempedulikan bangsa dan negaranya. Orang-orang seperti ini akan menempuh segala
cara untuk mendapat keuntungan pribadi. Mereka tidak lagi segan-segan menipu
dan mengakali rakyatnya sendiri. Jika orang-orang yang bermental seperti ini
berpolitik maka dia akan melakukan politik-politik kotor seperti jual beli
suara, politik dagang sapi dll. Orang-orang seperti ini juga rela merusak
negara sendiri dan menjajah bangsa sendiri demi kekayaan pribadi. Selama
orang-orang bermental seperti ini masih bercokol di bumi kita ini, maka selama
itu pula kita akan melihat tindakan-tindakan dan politik yang tidak bermoral,
tidak peduli dan pengrusakan secara membabi buta di segala sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara dan juga kerusakan pada alam lingkungan yang menjadi
sumber penghidupan.

Ternyata kebiasaan ini tidak hanya membudaya pada level masyarakat
biasa, namun juga menjadi budaya di level elit dan para pemimpin negara.
Berhutang membuat kita terikat dan tidak lagi bebas. Apalagi
berhutang dengan harus menandatangani sejumlah persyaratan-persyaratan
sebagaimana yang pernah kita lakukan dengan IMF yang ternyata lebih banyak
mudhorat(kerugian) dari pada manfaatnya.

Sudah banyak sekali contoh membuktikan bahwa orang-orang yang
berhasil sukses adalah orang-orang yang selalu mentaati disiplin dan peraturan.
Baik itu peraturan yang dibuat untuk diri sendiri atau peraturan Agama dan
peraturan Negara. Ingatlah satu negara bisa makmur bila rakyatnya memiliki
budaya berdisiplin yang tinggi. Lihat saja seperti Jepang, Korea Singapore dll.
Sementara di Indonesia sepertinya Tidak-berdisiplin dan melanggar
hukum dan peraturan sudah jadi budaya kita. Sepertinya peraturan sengaja dibuat
untuk dilanggar. Memang ada benarnya semboyan yang mengatakan “Bukan peraturan
namanya kalau tidak dilanggar” Tapi kalau terus menerus melanggar peraturan itu
namanya salah kaprah. Dari hal-hal kecil seperti memungut pajak dari
orang-orang pedagang kaki lima, menerima uang dalam kasus Tilang menilang,
sampai hal-hal berskala besar.
Kalau kita benar-benar mau melihat negara ini aman, nyaman indah,
makmur, dan sentosa, maka biasakanlah berdisiplin dan mentaati segala hukum dan
peraturan, baik itu peraturan yang dibuat negara ataupun peraturan agama,
termasuk juga peraturan yang menyangkut ketertiban umum, pemukiman dan
kelestarian alam lingkungan dll.
3.
Langkah-langkah
mengantisipasi tentang budaya yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia.

Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat
diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita
tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan
kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap
kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan
mengembangkan nilai seni budaya.

Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa
inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan
hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini
sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan
situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada
beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina
dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk
menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk
berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu
fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.

Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan
noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar,
mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar
beberapa norma yang ada di Indonesia. Kita sering menyaksikan film-film barat
yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di
Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat,
wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika
hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita
terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga
masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas
sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau
tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan
perbuatan buruk untuk dilakukan.

Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan
oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik
bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak
mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.

Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam
diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa nafsu yang akan mengganggu kita
kedalam jurang kenistaan. Agama sangat
penting bagi kelangsungan umatnya.
Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi
penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik
bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan
sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu
yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa.
Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu
diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing
bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa
saja.
DAFTAR PUSTAKA
Afriana, Dwi Annisa,2012 Cara Mengantisipasi Dampak Negatif
Masuknya Budaya Asing. Blogger, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar